trendingHour.com – Wisata Gunung Bromo resmi ditutup secara total akibat kebakaran hutan yang terjadi di Bukit Teletubbis, Jawa Timur, yang diduga akibat flare pada kegiatan foto prewedding. Bagaimana kerugian yang harus ditanggung oleh wisatawan dan manajemen akibat penutupan ini?
Akibat Kebakaran Bukit Teletubbies
Dilansir laman resmi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), penutupan diberlakukan sejak Rabu (6/9), pukul 10.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Bagi pengunjung yang telah melakukan pembelian karcis melalui booking online, dapat mengajukan reschedule saat wisata kembali dibuka.
Manajemen juga mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, pelaku jasa wisata untuk menjaga kawasan TN BTS dari kebakaran hutan dengan tidak menyalakan api dan sejenisnya. Antara lain petasan, kembang api, dan flare demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama serta melaporkan kepada petugas jika menemukan titik api di kawasan TN BTS.
Penutupan wisata Gunung Bromo tentu saja merugikan pihak manajemen serta pelaku jasa wisata di kawasan tersebut. Sebab, tidak ada transaksi nilai pembelian tiket sepeser pun.
Kalau sudah begitu, kira-kira berapa nilai kerugian wisata Gunung Bromo yang ditutup total bagi wisatawan?
Hitungan Kerugian Wisata Bromo
Berdasarkan keterangan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, rata-rata kunjungan wisatawan Bromo sebanyak 1.123 per hari, periode 14-22 Agustus 2023. “Untuk rata-rata kunjungan per hari, periode 14-22 Agustus 2023, tercatat kunjungan wisatawan sebanyak 10.105 wisatawan, atau rata-rata per hari 1.123 orang,” kata Kepala TN BTS Septi Eka Wardhani.
Balai Besar TN BTS masih melakukan pembatasan kunjungan harian di kawasan taman nasional tersebut. Per hari, jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 2.751 orang, atau tidak dibuka 100 persen sesuai total daya tampung kawasan.
Harga tiket wisata Gunung Bromo pun bervariasi, tergantung hari dan kewarganegaraan pengunjung. Di mana, wisatawan harus melakukan reservasi secara online terlebih dahulu. Melansir laman resmi TN BTS sebagai berikut:
Wisatawan lokal
- Hari kerja: Rp 29.000
- Hari libur: Rp 34.000
Wisatawan asing
- Hari kerja: Rp 220.000
- Hari libur: Rp 320.000
Apabila penutupan kawasan wisata Bromo dilakukan selama satu pekan, maka nilai kerugian jika dihitung dari rata-rata pengunjung harian dikalikan harga tiket di hari libur mencapai Rp 267 juta. Lantas, bagaimana jika penutupan dilakukan hingga satu bulan lamanya? Bisa dipastikan nilai kerugian tersebut mencapai Rp 1 miliar.
Tentu saja, kerugian ini menjadi beban bagi manajemen dan wisatawan yang telah berencana berkunjung ke Gunung Bromo. Semoga situasi dapat segera pulih dan wisata Gunung Bromo kembali beroperasi dengan aman dan nyaman.