Eksplorasi Wisata Alam di Desa Kaana: Birds Watching dan Fishing
trendingHour.com – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Enggano Karya Guna, yang berdiri sejak 2022 di Desa Kaana, Bengkulu Utara, telah mendapatkan legalitas dari Dinas Pariwisata Bengkulu Utara. Mereka adalah pionir dalam mengembangkan potensi wisata alam di desa mereka.
Memahami Potensi Wisata Bahari: Fishing, Camping, Snorkeling, dan Birds Watching
Melalui wawancara dengan pengurus Pokdarwis Enggano Karya Guna, kita dapat melihat komitmen mereka terhadap potensi wisata di Desa Kaana. Mereka memfokuskan diri pada wisata Bahari dengan beragam kegiatan, termasuk:
- Fishing (Memancing): Pengalaman memancing di perairan Desa Kaana yang dikelola oleh nelayan berpengalaman.
- Camping (Berkemah): Kemah di alam yang indah untuk pengalaman berkemah yang tak terlupakan.
- Snorkeling (Berenang Menyaksikan Terumbu Karang): Menyelam dan menikmati keindahan terumbu karang di perairan sekitar desa.
- Birds Watching (Wisata Pengamatan Burung): Pengamatan burung eksotis di habitat asli mereka.
Destinasi Wisata yang Ditentukan
Destinasi wisata di Desa Kaana telah resmi ditetapkan melalui surat keputusan Pemerintah Desa Kaana nomor 15 tahun 2022. Termasuk di dalamnya adalah Pantai Sawang Pinokni, Pantai Muara Kikuba, dan Hutan Konservasi Desa di sekitar Danau Pulau. Ini adalah destinasi wisata Bahari dan daerah wisata minat khusus Birds Watching.
Zulvan Zaviery. Bird Watching di Desa Kaana
Pelestarian Alam sebagai Prioritas Utama
Kepala Desa Kaana, Alamuddin, menjelaskan bahwa pemilihan kawasan wisata ini didasarkan pada potensi sumber daya alam yang sangat mendukung. Pemerintah Desa Kaana serius dalam memanfaatkan potensi wisata ini dan telah menyiapkan lokasi wisata alam berupa hutan seluas 123 hektar di Dusun Pal-4 Desa Kaana. Hutan ini memiliki danau seluas 1 hektar dan pohon-pohon raksasa yang langka.
Aturan ketat diberlakukan untuk melindungi kawasan ini, termasuk larangan membuka lahan, menebang pohon, dan perburuan spesies burung. Semua ini untuk mendukung wisatawan minat khusus Birds Watching, yang akan menjadikan burung Endemik Enggano sebagai fokus utama.
Baca Juga: Penampakan Macan Tutul Gunung Tilu Pangalengan Bandung
Kerjasama dengan Biro Perjalanan dan Pemandu Wisata
Pokdarwis telah menjalin kerjasama dengan beberapa birding organizer di berbagai daerah di Indonesia, seperti Bali, Jakarta, Kalimantan, dan Sumatera Barat. Mereka bekerja sama dalam mengirim wisatawan melalui paket wisata yang telah disiapkan. Selain itu, mereka juga memiliki pemandu wisata Birds Watching yang fasih berbahasa Inggris untuk melayani wisatawan mancanegara.
Upaya Pelestarian dan Dukungan Lokal
Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian lingkungan, setiap wisatawan yang memasuki lokasi hutan Konservasi Danau Pulau akan dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000. Ini adalah wujud dukungan bagi organisasi wisata lokal yang aktif dalam menjaga lingkungan. Dengan ini, tidak hanya orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan wisata yang mendapatkan manfaat, tetapi juga Pokdarwis secara langsung memperoleh pendapatan dari kedatangan para wisatawan.
Zulvan Zaviery. Fishing di Laut Desa Kaana, Enggano.
Tantangan dan Harapan
Meskipun upaya pelestarian sudah dilakukan, Desa Kaana masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kontrol lingkungan, terutama terkait perburuan satwa liar yang menjadi aset wisata. Pokdarwis berharap masyarakat dan petugas setempat aktif dalam mengontrol perburuan burung endemik di Enggano, untuk mencegah kepunahan. Selain Birds Watching, Memancing juga menjadi paket wisata unggulan di Desa Kaana, berkat keterlibatan warga sebagai nelayan yang ahli. Walaupun fasilitas penginapan masih menjadi kendala, pengembangan pariwisata berkelanjutan tetap menjadi fokus utama untuk memberikan pengalaman wisata yang luar biasa di Desa Kaana.
