trendingHour.com – Berita menggemparkan jagat maya tentang seorang ibu yang hampir mengakhiri hidupnya bersama bayi balitanya di sebuah stasiun kereta di Jakarta Selatan. Insiden ini memunculkan pertanyaan yang serius tentang kesejahteraan mental ibu pasca melahirkan. Gangguan yang dikenal sebagai “baby blues” menjadi sorotan utama. Namun, apa sebenarnya bаby blues itu, dan mengapa kita perlu mengenalinya?
Baby Blues: Sindrome yang Perlu Diwaspadai! Tanda-tanda, Bahaya, dan Cara Mengatasinya
Dunia maya digegerkan oleh insiden mengerikan seorang ibu yang hampir mengakhiri hidupnya bersama bayi balitanya di rel kereta sebuah stasiun di Jakarta Selatan. Kejadian ini terungkap melalui unggahan video di akun Instagram IDN Times pada Selasa, 05/09.
Dalam video tersebut, terlihat petugas yang berusaha mencegah aksi ibu tersebut dan seorang petugas lain yang berusaha menyelamatkan bayi tersebut. Kejadian ini berlangsung di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ketika ibu dan bayinya hendak naik KRL.
Awalnya, mereka datang bersama suami ibu, tetapi suaminya pergi untuk membeli air minum sejenak, meninggalkan ibu dan bayi tersebut. Namun, situasi berubah drastis ketika sang ibu berniat melemparkan bayinya ke rel kereta, mencoba mengakhiri hidupnya. Berkat tindakan cepat petugas KAI, tragedi ini dapat dicegah.
Berita ini segera mencuri perhatian warganet, yang merujuk pada gangguan yang dialami sang ibu sebagai “bаby blues.” Namun, tahukah Anda apa sebenarnya yang dimaksud dengan bаby blues dalam dunia psikologi? Bаby blues bukanlah gangguan biasa, melainkan sebuah sindrom yang dapat mengganggu kesehatan mental seorang wanita setelah melahirkan.
Menurut informasi yang diunggah di Halodoc (halodoc.com), bаby blues adalah perasaan sedih yang dirasakan oleh seorang wanita dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan. Gejala sindrom ini seringkali mencakup perubahan suasana hati, tangisan, kecemasan, dan kesulitan tidur. Biasanya, bаby blues mulai muncul dalam 2-3 hari setelah melahirkan dan dapat berlangsung hingga dua minggu.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan, beberapa ibu baru mengalami bentuk depresi yang lebih serius dan berkepanjangan yang dikenal sebagai depresi pasca persalinan. Terkadang, kondisi ini dapat dimulai selama kehamilan dan terus berlanjut setelah melahirkan. Bahkan dalam kasus yang sangat jarang terjadi, ada kemungkinan terjadinya gangguan mood ekstrem atau psikosis pasca persalinan.
Ketakutan akan sindrom bаby blues semakin nyata ketika data dari Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2023 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ketiga di Asia dalam hal ini. Data ini diungkapkan dalam artikel yang diterbitkan oleh Republika (Republika.co.id).
Lalu, apa sebenarnya tanda-tanda seorang ibu mengalami baby blues? Seberapa bahayakah gangguan mental ini, dan bagaimana cara mengatasinya?
Gejala Bаby Blues
Gejala bаby blues bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:
- Kecemasan Berlebih: Merasa cemas atau khawatir secara berlebihan, terutama terkait dengan peran sebagai ibu baru.
- Mood Swing: Perubahan suasana hati yang tiba-tiba, seperti dari ceria menjadi sedih atau marah tanpa alasan yang jelas.
- Konsentrasi Berkurang: Kesulitan dalam berkonsentrasi, seringkali disertai dengan pelupa.
- Mudah Menangis: Tangisan yang lebih sering dan mudah muncul.
- Kesulitan Beristirahat: Sulit tidur atau beristirahat dengan baik, meskipun kelelahan.
Sindrom bаby blues biasanya akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari atau 1 hingga 2 minggu. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu meringankan gejalanya:
Cara Mengatasi Baby Blues
- Beristirahatlah Sebanyak yang Bisa: Ibu baru seringkali kelelahan, jadi penting untuk mengambil istirahat sebanyak yang diperlukan.
- Minta Bantuan: Jangan ragu untuk meminta bantuan dari pasangan, keluarga, atau teman terdekat. Mereka dapat membantu dengan tugas-tugas rumah tangga atau menjaga bayi agar ibu dapat beristirahat.
- Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri: Sesekali, luangkan waktu untuk merawat diri sendiri. Mungkin Anda bisa pergi sebentar untuk menyegarkan diri.
- Jaga Pola Makan dan Olahraga: Makan makanan sehat dan berolahraga jika Anda bisa. Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Mengenali gejala bаby blues dan mencari dukungan yang tepat adalah langkah pertama yang penting dalam mengatasi gangguan ini. Jika gejalanya berlanjut atau semakin parah, konsultasikan dengan profesional kesehatan mental atau dokter Anda untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Bаby blues bukanlah gangguan biasa, dan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental ibu pasca melahirkan adalah langkah awal yang penting dalam melindungi kesejahteraan ibu dan bayi. Mari bersama-sama memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkannya.